JAKARTA — Dalam upaya memperkuat peran politik legislatif yang pro-rakyat dan responsif terhadap tantangan zaman, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Konsolidasi Nasional dan Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) Pimpinan dan Anggota Fraksi PKS se-Indonesia, yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 28–30 April 2025.
Kegiatan strategis ini dihadiri oleh 1.586 legislator PKS dari seluruh Indonesia, mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota. Salah satu peserta aktif adalah Wakil Ketua DPRD Konawe Selatan (Konsel), Arjun, ST, yang turut menyuarakan pentingnya penyelarasan langkah antara pusat dan daerah demi menghadirkan kerja legislatif yang lebih tajam, solutif, dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Konsolidasi ini bukan sekadar ajang seremonial, tapi forum strategis untuk meningkatkan kapasitas dan efektivitas kerja legislatif. Kami dibekali strategi nyata agar lebih kuat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat di parlemen,” ujar Arjun.
Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi untuk memperdalam fungsi utama anggota legislatif: legislasi, pengawasan, dan penganggaran. Arjun menekankan bahwa materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi daerah.
“Kami mendapatkan pembekalan teknis mulai dari penyusunan regulasi yang responsif zaman, optimalisasi pengawasan berbasis data, hingga strategi penganggaran yang lebih berpihak kepada rakyat kecil,” jelasnya.
Menurut Arjun, manfaat langsung dari kegiatan ini akan diterjemahkan dalam kerja nyata di DPRD Konawe Selatan. Ia menyebut bahwa hasil konsolidasi akan memperkuat produktivitas legislasi, pengawasan terhadap program prioritas daerah, serta efektivitas penggunaan anggaran demi pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Bagi kami di Konsel, ini berarti mempercepat realisasi aspirasi masyarakat, memperjuangkan lebih banyak program pembangunan yang menyentuh rakyat kecil, serta memastikan anggaran daerah dikelola secara transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Dalam konteks nasional, kegiatan ini juga menjadi respons kolektif PKS terhadap beragam tantangan strategis seperti ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, krisis pangan, serta stabilitas sosial dan keamanan.
Sementara itu Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dalam arahannya, menegaskan bahwa anggota legislatif bukan hanya pembuat aturan, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial.
“Legislator PKS harus bekerja lebih profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap dinamika zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai keadilan dan pelayanan umat,” ujar Syaikhu.
Rangkaian kegiatan konsolidasi dan Bimteknas ini meliputi:
-
Arahan dan pemantapan ideologi partai dari pimpinan pusat;
-
Presentasi narasumber dari Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);
-
Pelatihan teknis penyusunan regulasi dan pengawasan;
-
Pemetaan isu strategis daerah;
-
Penyusunan rencana aksi legislatif;
-
Diskusi strategi pemenangan politik berbasis kinerja.
Arjun menyimpulkan bahwa konsolidasi ini mempertegas posisi PKS sebagai partai yang konsisten memperjuangkan keadilan sosial, pemerataan pembangunan, dan ketahanan masyarakat.
“Target kami adalah memperlihatkan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi kerja nyata yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat. Inilah semangat yang kami bawa pulang ke daerah,” tutup Arjun.
