Kendari — Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) percepatan swasembada pangan menghadapi musim kemarau 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan ini berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom dari Command Center Kantor Balai Kota Kendari, Selasa, 3 Juni 2025.
Rakornas tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menekankan pentingnya langkah antisipatif dari pemerintah daerah dalam mengatasi potensi krisis pangan akibat dampak musim kemarau yang diperkirakan melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
“Ketahanan pangan adalah isu strategis dan menjadi prioritas nasional yang tidak boleh ditunda.
Kondisi iklim yang tidak menentu memerlukan respons cepat dan terukur dari semua pihak,” ujar Tito dalam arahannya.
Dalam pemaparannya, Tito menyampaikan perkembangan data inflasi nasional per Mei 2025.
Ia mencatat bahwa inflasi tahunan (year-on-year) berada pada angka 1,60 persen, sementara inflasi bulanan (month-to-month) menunjukkan deflasi sebesar -0,37 persen.
Meski masih dalam kendali, potensi lonjakan harga pangan akibat kemarau panjang tetap menjadi perhatian utama pemerintah pusat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga turut memaparkan prakiraan musim kemarau tahun 2025.
Berdasarkan data terbaru per Mei, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau dengan puncaknya terjadi pada Juli hingga Agustus 2025.
Durasi musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya, namun tetap menuntut kesiapan daerah dalam menjamin ketahanan pangan.
Sebagai langkah konkret, strategi diversifikasi pangan lokal menjadi salah satu solusi yang terus didorong.
Pemerintah Kota Kendari, melalui Dinas Pertanian, akan memperkuat gerakan menanam komoditas pangan cepat panen seperti umbi-umbian, jagung, dan hortikultura.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan sekaligus mengurangi ketergantungan pada komoditas utama seperti beras.
“Kami siap menindaklanjuti arahan pusat dengan memperkuat program ketahanan pangan lokal, terutama di wilayah rentan.
Ini adalah langkah strategis menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan di Kota Kendari,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari usai mengikuti rapat.
Rakornas ini diikuti oleh seluruh kepala daerah dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dari berbagai wilayah di Indonesia, sebagai bagian dari koordinasi lintas sektor untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan nasional.













