Konawe Utara – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, bersama Gubernur Sulawesi Tenggara, melakukan kunjungan kerja ke lokasi banjir di Kabupaten Konawe Utara, Rabu (9/4/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung dampak bencana banjir yang menggenangi sejumlah wilayah, khususnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara. Mereka bersama-sama melihat kondisi terkini di lapangan serta mengidentifikasi langkah cepat yang dibutuhkan untuk penanganan darurat.
Rombongan disambut langsung oleh Bupati Konawe Utara, yang juga ikut serta dalam peninjauan lapangan guna memberikan laporan langsung terkait kondisi masyarakat dan infrastruktur terdampak.
Salah satu fokus kunjungan adalah lokasi jalan nasional yang terendam akibat luapan Sungai Lalindu. Banjir tersebut menyebabkan akses jalan utama terputus, berdampak besar terhadap mobilitas warga dan mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran Idulfitri 1446 H.
Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah pusat dan daerah bergerak cepat. Sejumlah alat berat, termasuk ekskavator, telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu memperlancar aliran air dan membuka kembali jalur transportasi darat yang sempat terhambat.
“Kami hadir untuk memastikan penanganan bencana ini berjalan cepat dan efektif. Kolaborasi pusat dan daerah sangat penting, terutama dalam mitigasi jangka panjang,” ujar Ridwan Bae saat berada di lokasi.
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi teknis untuk memastikan upaya pengendalian banjir berjalan berkelanjutan.
Salah satu fokusnya adalah peningkatan kapasitas sungai dan pembangunan sistem drainase yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Kunjungan ini menandai komitmen bersama antara DPR RI, Kementerian PUPR, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memperkuat respons terhadap bencana banjir yang kerap melanda wilayah Konawe Utara.
Diharapkan, upaya yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu menjadi solusi jangka panjang untuk melindungi keselamatan warga dan menjamin kelancaran konektivitas antarwilayah.













