Baubau – Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mulai melirik udang vaname sebagai komoditas andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pesisir. Dengan garis pantai sepanjang 70,90 kilometer dan sebagian besar penduduk bermukim di wilayah pesisir, pengembangan budidaya udang vaname dinilai sangat potensial.
Pj Sekda Kota Baubau, La Ode Fasikin, mengatakan bahwa budidaya udang vaname sejalan dengan program prioritas nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Udang jenis ini memiliki nilai ekspor tinggi dan diyakini mampu memberi kontribusi signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Udang vaname mungkin belum populer di Baubau, tapi kami optimistis. Dinas Perikanan telah membangun demplot percontohan di Balai Budidaya Perikanan Kolagana, Kelurahan Palabusa, yang kami harapkan bisa terus optimal dalam berproduksi,” ujar Fasikin saat membuka pelatihan budidaya udang vaname, Kamis, 15 Mei 2025.
Fasikin menjelaskan, pelatihan ini penting untuk memberi pemahaman teknis kepada peserta sekaligus memperkenalkan sistem budidaya baru seperti sistem bioflok dan kolam terpal, tanpa meninggalkan metode tambak konvensional yang sudah lebih dahulu dikenal masyarakat.
Menurutnya, letak geografis Kota Baubau yang strategis, didukung infrastruktur yang memadai dan akses pasar yang terbuka, menjadi keunggulan tersendiri untuk pengembangan usaha udang vaname. “Ini bisa menjadi peluang bisnis baru yang menjanjikan. Edukasi masyarakat adalah langkah awal yang penting,” ujarnya.
Selain menargetkan peningkatan ekonomi, budidaya ini juga diarahkan menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan keahlian masyarakat pesisir. Pemerintah kota berharap program ini mampu menarik minat investor sekaligus memberdayakan potensi lokal secara berkelanjutan.













